08 November 2006



Pembaharuan Hati


Yer. 17:1-13

Kebebalan: hati yang dipenuhi ukiran dosa oleh pena besi yang bermata intan

Kepada Yeremia, Allah menggambarkan betapa hati orang Yehuda telah begitu "bengkok," sehingga digambarkan mereka memiliki "hati yang telah terukir oleh dosa dengan menggunakan pena besi yang berujung intan." Begitu melekatnya dosa Yehuda di dalam hati mereka, sehingga keturunan demi keturunan akan terus hidup di dalam dosa penyangkalan akan eksistensi dan karya Allah YHWH atas hidup mereka.

Hati adalah pusat kehendak dan gerak kehidupan manusia.

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Ams. 4:23).
"The heart is deceitful above all things, And desperately wicked; Who can know it?" (ay. 9).
Hanya Tuhan yang tahu dan menyelidiki hati. Ia mengerti motif terdalam dari kehidupan manusia. Hanya Dia yang mengerti kehendak dan pikiran manusia. Karena itu setiap isi hati yang terdalam tidak pernah tersembunyi bagi Dia.
Maka kemudian Yeremia mencatat; orang yang mengandalkan Tuhan dalam hatinya akan tampak dari kesegaran hidup yang ia hasilkan (ay. 7-8). Ia akan serti pohon yang tertanam di tepi aliran air: yang selalu hijau daunnya, yang tak mengenal musim kering, dan yang selalu menghasilkan buahnya. Sedangkan orang yang mengandalkan manusia akan tampak kering dan layu di masa-masa kehidupan yang berat. Ia dengan mudah akan tertiup angin lalu: terbang dan berlalu tanpa bekas... Maka mengarahkan dan menjaga kencenderungan hati kepada Tuhan adalah sebuah kunci kehidupan yang penuh kesegaran.



Lalu bagaimana hati manusia dapat dipulihkan dari "ukiran" dosa? Ada sebuah lagu "religius" mengatakan: "Jagalah hati, jangan kau nodai..." Mungkin manusia dapat membangun dan membentuk (to form) hatinya melalui "formasi spiritualitas"nya sendiri-sendiri. Ada "formasi spiritualitas" Hindu, ada "formasi spiritualitas" Islam, ada "formasi spiritualitas" Gerakan Zaman Baru, atau "formasi spiritualitas" Pascamodernisme.


Namun hanya Yesus yang menawarkan sebuah transformasi (bukan sekedar "formasi") hati yang tuntas. Transformasi menekankan pembaharuan yang tuntas dan bukan sekedar pembentukan yang bersifat eksternal.


"Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan harus untuk selama-lamany. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal" (Yoh. 4:14).





Inspired by "Renovation of The Heart" (Dallas Willard) & Jer. 17:1-13

No comments: