07 October 2006

Kesendirian adalah Sebuah Anugerah



Menjalani hari-hari seorang diri (alone) itu enggak enak. Namun, merasa merasa sendiri (lonely) meski ada banyak teman, lebih membuat kita menderita.

Yang lebih menyakitkan lagi adalah, menjalani hari-hari seorang diri dan sekaligus merasa tanpa teman untuk berbagi; to be alone and to be lonely too. Beberapa hari ini aku mengalaminya... Sepi abiez...

Namun satu yang menghiburkanku, Sang Penebusku tidak pernah meninggalkan aku sendiri. Kamu tahu mengapa? Karena satu alasan yang mendasar: Dia pernah ditinggalkan seorang diri. Semua teman meninggalkan-Nya, bahkan semua manusia berpaling daripada-Nya. Bukan hanya itu... bahkan seluruh mahluk tidak mempedulikan kesendirian dalam kepedihan-Nya. Yang lebih menyakitkan lagi: Bapa yang begitu intim dalam hidup-Nya seolah juga berpaling dari pada-Nya. "Mengapa Engkau meninggalkan Aku?" demikian jeritan sepi-Nya.


Sang Penebusku, Engkau pernah ditinggal sendiri, benar-benar seorang diri... Apalah arti kesendirianku bagi-Mu.
Terima kasih buat anugerah kesendirian ini, di mana aku lebih mengenal penderitaan kesendirian-Mu di kayu salib.
Terima kasih Yesus, Sang Penebusku.