04 November 2012

Apakah Allah Menghukum Orang Jahat? (Ayub 18:1-21)

Setiap kali terjadi tragedi atau malapetaka hebat, selalu saja ada orang yang akan berkata bahwa itu hukuman Tuhan. Mereka akan berkata, "Badai ini terjadi karena hari itu hendak diadakan parade untuk orang-orang homo" atau "Saya senang karena rumah-rumah itu hangus terbakar. Sekarang orang-orang kaya itu sudah tidak punya apa-apa lagi, jadi saya bisa menginjili mereka." Pernyataan-pernyataan ini tidak saja menyiratkan bahwa Allah menimpakan hukuman melalui segala macam malapetaka, tetapi bahkan juga menikmatinya.

Apakah Allah menghakimi kita? Benar. Namun, apakah Allah senang menghukum kita? Tentu saja tidak! Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:8), dan "Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Kor. 13:6-7). Pendeknya, Allah tidak pernah bersukacita dengan adanya malapetaka; apalagi mengatakan bahwa segala malapetaka dan tragedi merupakan perbuatan dan hukuman Allah (seperti yang tampaknya hendak disiratkan Bildad dalam Ayub 18), itu keliru. Itu merupakan pengertian keliru tentang jati diri Allah.

Don Carson menjelaskan dengan berkata, "Suatu bencana bisa jadi tidak lebih merupakan efek samping kejatuhan manusia dalam dosa, bukan penghakiman Allah secara khusus terhadap sekelompok orang tertentu. Bahkan bencana dapat mengingatkan bahwa kita bisa mati dan bahwa kita terhilang, serta memanggil kita untuk bertobat... Karena itu, dengan adanya bencana, kita perlu menguji diri sendiri dan merendahkan hati. Begitu pula, penyakit berat bisa jadi bukan merupakan akibat langsung dari dosa tertentu (Yoh. 9). Namun, juga bisa jadi demikian (Yoh. 5)." Jangan menyibukkan diri dengan berdebat mengenai hal-hal mana yang merupakan hukuman dari Allah. Semua itu sungguh perdebatan yang tidak berguna. Sebaliknya, berfokuslah pada hal yang harus kita semua akui kebenarannya, yaitu bahwa manusia perlu bertobat dan diselamatkan (dalam Kristus).

(diambil dari Living Life, 02 November 2012)