12 September 2006


Menikah = Bercermin…?
(catatan minggu penuh pernikahan 8-10 Sept’ 06)


Seorang pakar pernah berkata, “Tujuan dari pernikahan dan keluarga adalah untuk menjadikan kita realistis.”
Wuiihh…, aku yakin kata-kata bijak ini bukan lahir dari sebuah lamunan semata. Aku sudah membuktikannya, prenzz… At least (binti paling tidak), selama lima tahun ini aku memang diajak untuk lebih realistis. Kalau boleh aku menerjemahkan kata-kata bijak-sana di atas dengan kata-kata “bijak-sini” ku:
“menikah itu sama dengan bercermin.”

Bagaimana tidak, dulu aku yakin banget, kalau tidur aku benar-benar seperti bayi dalam nina bobo bundanya: silent... alias “nyaris tak terdengar.” Eh, setelah aku bercermin kepada "cermin keluargaku," ternyata di saat tidur cukup banyak suara “yang tak tertafsirkan” keluar dari mulutku. Dan aku bahkan tidak bisa ber-pledoi, karena Theo kecilku mampu bersaksi atas dengkuran yang keluar dari bantal yang menutup wajahku.
Bagaimana tidak, aku dulu yakin banget dengan kebijakan dan hikmatku. Tapi setelah lima tahun bercermin kepada istriku, ternyata aku belum cukup dewasa untuk dikatakan bijak.
Ah… aku sebenarnya malu mengatakan gambaran wajah dalam cermin pernikahanku…

Namun, lebih daripada semua itu, bukankah sebuah pertobatan harus diawali dengan pengakuan dan kejujuran? Ketika kita bercermin dan melihat “wajah buruk” kita di dalam cermin, bukankah lebih baik kita mengakui dan menerimanya, daripada membelah cermin itu? Bahkan, mungkin itulah maksud Tuhan bagi kita ketika Ia memberikan kado “cermin pernikahan,” yaitu istri, anak atau keluarga kita. “Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu” (Kej. 2:25).
Bila buruk muka, janganlah cermin dibelah. Akuilah, realistis-lah, dan kemudian benahilah diri kita… Itu namanya pertobatan…
Terima kasih kepada Tuhan yang memberikan kado "cermin keluarga" buat kita yang "nekat" menerimanya...

(buat Mas Jo-Jeng Wenis, & Nana-Lia, selamat bercermin… selamat hidup di dalam realitas sejati…)

1 comment:

tinneke said...

Hello Yusuf :)

Menikah=Bercermin? Menarik, menarik :)
Salut buat mu dan semua yang "nekat" menerima ini hehehe. Nice blog. Biru. Lembut. Blessing too.

Tinneke Carmen