26 September 2006

Jangan Kaugerakkan Cinta Sebelum Waktunya...


Membaca Kidung Agung...?
Pasti banyak jemaat yang masih "blingsatan" ketika membacakannya. Bahkan harus diakui, para pengkhotbah di gereja seakan "tabu" mengkhotbahkannya. Makanya, jangan heran kalau remaja dan pemuda gereja "nyengir-nyengir kuda" ketika membaca kitab yang satu ini.
Porno...? Please dehh... Minta ampun sama Tuhan...
So what geetu loh...?

Yang pasti, sebenarnya orang Kristen musti bersyukur, karena Alkitab yang adalah satu-satunya Pedoman Hidup yang dapat diandalkan, berbicara sangat jujur tentang realita kehidupan manusia. Manusia itu utuh, karena Allah juga menciptakan dan mengasihinya secara utuh. Antara kebutuhan psikis, kebutuhan rohani, dan bahkan kebutuhan tubuh (baca: seksualitas), tidak ada yang dinomorduakan Allah, untuk dianugerahkan-Nya bagi manusia.
Jadi, Kidung Agung adalah penyataan Allah yang Agung tentang relasi yang paling intim antara dua insan yang disatukan-Nya. Kidung Agung adalah sebuah blueprint kehidupan seksualitas yang kudus dan penuh rasa syukur.

Seksualitas adalah untuk disyukuri di dalam "tenda pernikahan" Bukan untuk diumbar di pasar swalayan. Bukan pula untuk di-peti-es-kan seperti kasus korupsi yang melibatkan pejabat...

"...., demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!" (Kidung Agung 2:7)

(24 September 2006, Sebuah Refleksi tentang Cinta dan Seksualitas)

No comments: