08 September 2006

Ada Apa di dalam Pikiran Wakil Rakyat kita?

Menjadi orang yang mewakili rakyat seharusnya mewakili juga apa yang dirasakan rakyat. Kalau rakyat bisa "ber-ha-ha-ha", sang wakil wajib "ber-ha-ha-ha." Kalau rakyat lagi "kebanjiran rejeki," maka sang wakil boleh juga kebanjiran "angpau."
Namanya juga mewakili apa yang dialami rakyat...

Tapi yang terjadi di dunia Indonesia ini memang selalu "aneh binti ngawur."
Sang rakyat sedang menangis, eh... sang wakil cuman bisa meringis. Sang rakyat sedang resesi, eh... malah sang wakil terus resepsi.
Dan yang lucu, sang rakyat sedang menuntut pembagian dana kompensasi karena rumahnya kebanjiran lumpur lapindo, eh... malah sang wakil ikut menuntut karena "dana kompensasi" rapat masih "kurang banjir."

Yang diwakili sedang kebanjiran lumpur busuk, yang mewakili terus mengeruk banjir rejeki dari nafsu busuk...
Muak aku...

Aku mengajak Nehemia-Nehemia Indonesia untuk menangis bagi negeri ini...

No comments: