21 October 2010

Kesombongan:

Mengandalkan Diri dan Mengesampingkan Tuhan

2 Samuel 24:1-17



Apa yang salah dengan sensus dan melakukan kalkulasi kekuatan militer? Bukankah seorang pemimpin yang baik harus mampu menghitung kekuatan diri dan kekuatan lawan agar tidak mati konyol?

Daud melakukannya, di saat semua kemenangan gilang gemilang telah diraihnya. Dan itulah yang dipandang jahat di mata Tuhan, meski "hasutan" itu datang dari Allah sendiri (melalui Iblis - 1 Taw. 21:1). Seharusnya Daud sudah sangat mengenal Allah dengan begitu dekat, sehingga prinsip utama dari kepemimpinannya tidak boleh ia lupakan: bergantung penuh kepada kekuatan Allah dan bukan pada kekuatan militer! Kepemimpinan Daud atas Israel adalah kepemimpinan perwakilan Allah. Daud adalah "raja wakil" yang memimpin Israel dengan kekuatan Raja Israel yang sejati, yaitu Allah Yahweh.

Dan keputusan sensus militer inipun mendatangkan murka dan hukuman Allah atas Israel.

Apa yang bisa dipelajari dari kisah ini?

  1. Apa yang seringkali kita anggap sebagai "suara Tuhan" harus diuji oleh prinsip-prinsip Firman Tuhan yang mendasar, sehingga kita tidak tersesat dengan apa yang nampak sebagai "suara Tuhan" namun bukan menjadi Kehendak Tuhan.
  2. Menghitung kekuatan militer menunjukkan arogansi dan kesombongan Daud yang mengira kemenangan-demi-kemenangan yang diraih adalah karena kekuatan militer. Dia lupa bahwa Allah-lah yang berperang bagi Israel. Jadi, jangan pernah andalkan diri sendiri. Jika Allah benar-benar Kekuatan dan Gunung Batu kita (bukan slogan rohani semata), jika Dia adalah Pahlawan kita, siapa yang kita andalkan di dalam perjuangan-perjuangan hidup kita? Kuasa kemenangan-Nya di dalam Kristus ataukah kekuatan kita yang arogan (namun rapuh)?
  3. Pertobatan Daud adalah teladan yang sangat baik: pertobatan terjadi sebelum teguran nabi Tuhan (ay. 11), dan ia rela dan taat dengan risiko hukuman Allah. Dan ini kemudian menjadi suatu refleksi doa dalam kehidupan Daud: "Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.

6:08 AM

No comments: