Kolose 1:9-20
"Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia"
Kol. 1:19
Pendapat orang cenderung menjadi masalah besar bagi kita, dan ego manusia seringkali membawa kita untuk mencari nilai diri kita di dalam pujian dan kritik orang lain. Kita dengan mudah melambung gara-gara pujian, dan sebaliknya menjadi terluka karena kritik orang lain. Namun kita perlu menyadari bahwa keinginan hati manusia begitu luas dan dalam sehingga pujian dari orang lain tidak akan pernah cukup untuk sepenuhnya memuaskan kita. Begitu pula, ketika kira mengerti betapa luasnya alam semesta yang tidak berujung, kita sadar bahwa bumi kita bukanlah pusatnya.
Cara pandang yang demikian melepaskan kita dari sikap mementingkan diri sendiri dan membuka mata kita pada gagasan bahwa bisa jadi ada sesuatu atau seseorang yang lebih besar dan lebih tinggi daripada diri kira, yang layak menjadi tujuan hidup kita. Apabila kita mencoba untuk mencari nilai diri kita dari keberhasilan atau kegagalan kita, ataupun pujian dan kritik orang lain, kita akan selalu jauh dari kepuasan. Hati kita hanya dapat memperoleh kelegaan ketika nilai diri kita bersalah dari karya Kristus yang sempurna. Kristus adalah sumber, sarana, dan tujuan dari segala sesuatu, dan Dia adalah satu-satunya yang layak bagi hati dan hidup kita. Hanya di dalam Kristuslah kita akan mendapat kepuasan terdalam ketika mendngar Bapa kita berkata, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" (Luk. 3:22).